Pages

Subscribe:

Selasa, 08 Mei 2012

Kiat Membentuk Band yang Bagus dan Sukses

KELAK, KALAU anak-anak kita, adik, keponakan atau saudara kita ditanya apa cita-citanya, jawaban ‘Jadi Anak Band!’ mungkin akan makin jamak. Kini, ngeband menjadi banyak incaran anak muda dengan banyak harapan. Tentu saja mayoritas adalah ingin ngetop dan berkelimpahan secara materi.
Nggak salah kok. Toh banyak hal bisa dilakukan ketika ngeband kemudian dijadikan profesi dan berhasil. Sayangnya, banyak yang membentuk band, membuat lagu, dan berkarya asal-asalan, tidak punya ciri dan cenderung mengekor yang sudah ada. Dengan alasan trend yang sedang berkibar, alasan sebenarnya adalah “ketakutan” tidak diterima oleh industri, lama ngetop dan gagal jadi anak band.
Ketakutan yang wajar saja sebenarnya. Secara psikologis, rasa percaya diri itu perlu dipupuk dari awal ngebentuk band. Tapi jangan berlebihan, karena ketika gagal, nanti bisa seperti caleg yang gagal, stress atau gila malah.
Ada beberapa kiat untuk membentuk band. Tak melulu karena kesamaan visi dan punya skill yang mumpuni. Tapi juga ikatan emosi yang bisa ketemu dengan personil lainnya. Kiat-kiat ini bukan semata karangan penulis, tapi lebih kepada intisari atau benang merah dari banyak band yang berhasil diwawancara. Tak semua berhasil jadi band besar, karena tidak sedikit yang bubar dan hilang sama sekali. Tapi tak kurang yang sampai sekarang menjadi most request karena lagunya [dan band-nya sendiri] disukai banyak orang.
Yang paling perlu diperhatikan dalam membentuk band adalah:
1. Visi & Mimpi Untuk Sukses
Dia boleh hebat bermusik, dia boleh jago bikin lagu, dia juga boleh tanpa tandingan ketika nyanyi, tapi tanpa visi dan mimpi yang jelas, itu semua omong kosong. Personil band harus punya visi yang sama. Saya ingin meminjam lirik Laskar Pelangi-nya Nidji, ‘mimpi adalah kunci untuk menaklukkan dunia’.
Menyatukan visi bermusik sebuah band itu perlu untuk menjaga keutuhan sebuah band. Perbedaan visi bermusik antar anggota bisa membuat sebuah band akhirnya bubar atau anggotanya mengundurkan diri. Hal ini disebabkan setiap anggota punya visinya sendiri tentang musik yang ingin dimainkannya, baik sekarang maupun di kemudian hari. Maka tiap anggota band perlu saling mengetahui dan menerima visi bermusik anggota lainnya ini serta saling menyesuaikan.

2. Punya Conecting & Chemistry Antar Personil

Kadang-kadang ketika membuat band, banyak yang merasa tak menemukan koneksi antar personil. Koneksi itu dalam bentuk komunikasi personal, emosi lagu yang dibuat, dan feel ketika membuat aransemen. Kekompakan itu penting, tapi komunikasi dalam hal apapun, menjadi lebih penting. Banyak band yang bubar atau ditinggalkan personilnya karena perasaan yang tidak enak, dipendam dan akhirnya “meledak” menjadi emosi tak terkontrol yang meruntuhkan kebersamaan band itu.

3. Kesatuan Hati.

Disini maksudnya agar anggota band saling akrab satu sama lain, sehingga terjadi keterpautan emosi antar anggota. Keterpautan ini memudahkan permainan musik yang padu. Caranya misalnya nonton bareng, nangis bareng, ketawa bareng, diskusi bareng, dsb. Tampaknya remeh, tapi percayalah sisi emosi seperti ini membantu kesehatian antar personil. Ini akan memberi efek saling memiliki dan saling melengkapi.
4. Mencintai Musik[nya]
Mencintai musiknya, menjadi hal yang sangat krusial ketika membentuk band. Banyak band yang berkibar sekarang, lahir dari pengaruh musical yang beragam. Ada personil yang suka rock, pop, jazz atau mungkin dangdut. Tidak masalah selama mereka sepakat dan sehati mencintai musik yang mereka sepakati untuk mainkan. Kalau main pop, cintailah pop. Kalau main rock, cintailah rock. Sense of Belonging itu akan membantu menikmati musik yang mereka mainkan. Enjoy.
===
Setelah melewati fase pembentukan band tadi, lantas jalan tidak menjadi lebih mudah. Secara musical karya mereka masih perlu diuji oleh pendengar dan penikmat musik yang lebih luas. Ada beberapa hal yang bisa membantu meningkatkan kemampuan musical dan mempelajari selera musikal masyarakat, tanpa harus ‘melacur” ikut arus trend saja.
1. Meningkatkan Wawasan Musikal
Buat seorang musisi, dalam level apapun, pengetahuan soal musik itu sangat penting. Seorang musisi mengekpresikan dirinya lewat alat musik yagn dikuasainya. Alhasil, wawasan musical itu jadi penting sekali. Penguasaan pengetahuan musik akan membantu musisi dalam berekspresi, memainkan serta menciptakan musik. Sekadar catatan, dalam sejumlah wawancara yang penulis lakukan, banyak musisi yang merasa cukup dengan pencapaiannya sekarang dan tidak merasa perlu belajar lebih baik. Sayang sekali…
2. Meningkatkan Penguasaan Instrument
Makin mahir si musisi itu memainkan alat musiknya, jelas makin baik. Apalagi kemudian bisa menguasai alat musik lain yang tidak menjadi core musiknya. Proses musical dan lahirnya karya apik, bisa muncul dari banyak instrument. Ketika musisi itu punya kemampuan yan terus meningkat, proses penciptaan karya itu juga akan meningkat secara kuantitas dan kualitas.
3. Latihan Personal
Maksudnya memainkan instrument musik tanpa rencana terlebih dahulu. Pokoknya mainkan saja instrumentnya mengikuti kata hati. Hal ini berguna untuk meningkatkan kemampuan musisi mengekspresikan dirinya, mengenali dan mencurahkan emosinya melalui instrument musik. Musisi besar sekelas Mick Jagger, Paul McCartney atau Iwan Fals dalam banyak wawancara selalu mengatakan mereka sampai sekarang masih berlatih dan berlatih.
4. Latihan Bersama [Ngejam]
Maksudnya suatu band secara bersama-sama memainkan alat musiknya masing-masing tanpa ada rencana terlebih dahulu. Pokoknya masing-masing anggota memainkan saja instrumentnya mengikuti kata hatinya masing-masing, sambil mendengarkan permainan anggota-anggota lainnya serta saling berusaha menyesuaikan permainan masing-masing dengan permainan anggota-anggota lainnya.
Hal ini penting dan berguna agar masing-masing anggota band saling mengenal kebiasaan anggota-anggota lainnya dan dapat saling menyesuaikan permainannya dengan permainan anggota-anggota lainnya. Tujuan akhirnya agar permainan band itu bisa semakin padu dan harmonis.
Banyak aransemen bagus dan legendaries, lahir ketika personilnya latihan bersama. Ketika mereka menemukan chemistry dan emosi tertumpah, biasanya akan lebih lepas.
5. Mengasah Kepekaan & Keindahan
Musik tak hanya bicara aransemen, tapi juga lirik lagu. Akan lebih menyenangkan ketika masing-masing personal band ini, mau mencoba mendengarkan dan membaca hal-hal lain yang membantu kepekaannya berkarya. Gitaris coba mendengar harpa, drummer coba mendengar gendang, atau kibordis mencoba mendengar gitar akustik.
Kemudian penulis lirik coba banyak membawa karya satra, menonton teater atau menyimak puisi-puisi yang bagus. Tidak harus membuat lirik yang ribet dan sok sastrawi, tapi menyentuh ranah kepekaan akan keindahan. Paling tidak bisa menjadikan lagu itu nyaman dan enak dinyanyikan dengan liriknya.
6. Memperluas Wawasan Berpikir
Musisi tidak harus sarjana, tidak harus doktor. Lulusan SMA atau lebih rendah juga tidak dilarang. Tapi dia harus berani membekali diri dengan wawasan dan pandangan yang lebih luas supaya karyanya juga tidak kacangan. Meluaskan wawasan berpikir itu perlu supaya seorang musisi dapat menciptakan lirik-lirik lagu yang indah, menyentuh perasaan dan mengena ke pendengar lagu-lagunya.
Lagu dengan lirik macam ini dapat bertahan disukai pendengarnya lebih lama alias dikenang orang. Selain itu dengan wawasan berpikir yang luas memudahkan seorang musisi dalam menggali dan menciptakan beragam jenis musik.
===
Tidak ada yang menjamin, ketika hal di atas sudah kamu lakukan, band kamu akan ngetop dan sukses. Ada banyak faktor lain yang harus kamu punya, seperti keberuntungan dan nasib baik. Tapi hal di atas adalah garis besar dari kiat sukses band atau musisi yang sampai saat ini mengisi ruang public musik di Indonesia.
Thanks to:
Boomerang, Jamrud, PowerSlaves, God Bless, BIP, Keyla, Slank, KLa Project, Ungu, Peterpan, The Titans, KOTAK, Glenn Fredly, David Tarigan, SORE, The Upstairs, NaiF, NAFF, Blue Savanna, Syndrome, BurgerKill, Superman Is Dead [SID], Didi Kempot, Manthous, Waldjinah, Gesang, Bondan Prakoso, Wali, ST12, Kangen Band dan seabrek band yang sudah, sedang dan akan “dihujat’ oleh mereka yang merasa “pemilik sah” industri musik Indonesia. Anda semua menjadi inspirasi tulisan ini.

Sumber : http://www.airputihku.wordpress.com

0 komentar:

Posting Komentar